9

Belajar LaTeX

Jika mendengar sesuatu yang berakhiran -tex, asosiasi saya langsung ke pembal*t wanita. Sepertinya bukan salah saya juga, mengingat banyaknya merk pembal*t yang berakhiran -tex, misalnya: s*ftex, k*tex, hers pr*tex, dan lain-lain. :P Tapi untunglah, LaTeX bukanlah satu dari merk-merk itu. :D

Lantas, apa itu LaTeX?

LaTeX adalah sebuah program typesetting dan merupakan pengembangan dari program TeX buatan Donald Knuth. Jika anda belum paham apa itu program typesetting, perhatikan penjelasan berikut.

Jika kita membuat dokumen pada komputer, langkah-langkah di bawah inilah yang biasa dilakukan:

  1. Tulisan diketikkan melalui keyboard.
  2. Tulisan kita diformat ke dalam baris, paragraf, dan halaman.
  3. Tulisan kita tampil di layar komputer.
  4. Tulisan yang sudah jadi dapat dicetak.

Dalam sebagian besar aplikasi pengolah kata, semua langkah ini telah terintegrasi dalam satu paket aplikasi. Gampangannya, kita sudah tidak perlu pusing untuk mengedit dokumen kita. Namun tidak demikian dengan program typesetting. Program typesetting seperti TeX hanyalah terfokus pada langkah kedua. Jadi, untuk melakukan pengaturan dokumen menggunakan TeX, kita tidak hanya mengetikkan isi dokumen kemudian klik, klik, klik, dan selesai (seperti misalnya pada Microsoft Word). Pada TeX, selain mengetikkan isi dokumen, kita juga perlu mengetikkan command yang dibutuhkan untuk memformat teks, kemudian meng-compile-nya. Setelah di-compile, barulah dokumen dapat kita lihat melalui previewer, atau langsung dicetak dengan menggunakan printer.

TeX juga dapat dikategorikan sebagai sebuah bahasa pemrograman. Dengan mempelajari bahasa ini, orang dapat menuliskan kode untuk berbagai fitur tambahan yang dapat digunakan untuk “mempercantik” dokumen. LaTeX sendiri adalah sekumpulan fitur tambahan yang ada pada TeX. Salah satu kelebihan dari TeX adalah fitur-fiturnya yang dapat terus bertambah dengan semakin banyaknya orang yang menuliskan paket-paket tambahan.

Dari sini, orang mungkin akan bertanya, “Jika ada cara yang mudah, mengapa harus dipersulit”? Mengapa harus menggunakan LaTeX jika dengan aplikasi pengolah kata saja kita sudah bisa? Baca lebih lanjut