0

Hello, April!

Bulan lalu, akhirnya saya berhasil menjalankan misi untuk membatasi ikut lomba dan antologi, walaupun terpaksa. Hahaha. Di awal, saya berniat ikut tiga lomba (satu event Divapress dan dua sisanya dari teman-teman di AWI) tapi ternyata kendalanya banyak.

Pertama, ada teman yang minta tolong saya ngedit buku solonya setebal dua ratus halaman A5. Kegiatan ini cukup memakan waktu, karena—seperti biasa—saya harus baca dan ngecek berkali-kali.

Kedua, penggemar Fatih regional Jawa Timur pada kangen. Karena itu, kami—saya dan Fatih doang, bapaknya kerja—pun pulang kampung. Kebetulan orang tua juga ngajakin ke Bali. As predicted, selama liburan yang hampir dua minggu ini, lumayan susah cari momen untuk bisa konsentrasi nulis.

Ketiga, HP saya rusak. Imbasnya, nggak bisa bikin draf di HP. Terpaksa langsung ketik-ketik di laptop. Kurang fleksibel untuk pindah tempat. Susah fokus juga, soalnya sambil jagain Fatih.

Alhamdulillahnya, masih bisa jadi (dan keburu ngirim) satu tulisan untuk lombanya Divapress. Dua sisanya nggak keburu. Huhuhu.

But hey, itu bulan lalu. Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Mari kita mulai bulan April ini dengan semangat baru. As for me, bulan ini dimulai dengan … ketemu idola. Yang mana?

Ehm, sebentar.

MakSur

Mak Suri (smirk)(smirk)

Baca lebih lanjut